Wednesday, April 22, 2009

CALEG.. OH.. CALEG


Number One Choice .. Amanah ..Adil & Jujur....Anti Korupsi...Smart .. Gaul .. Keren.. Rajing Menabung, Rajin Membantu Ibu di Rumah.. dan lain lain dan lain lain...

Begitulah kata-kata indah yang tertulis pada spanduk2/baliho Kampanye Damai Pemilu Indonesia 2009 para Caleg lengkap dengan foto terbaiknya yang bertebaran disetiap sudut strategis kota dan desa. Dan semua tampak penuh percaya diri. Ada yang berpakaian seolah superman, dan ada yang berlagak seolah atlet tinju Muhammad Ali. Namun dua pekan pasca pelaksanaan Pemilu 2009guna memilih Calon Anggota Legislatif, situasi mulai berubah 180 derajat. Banyak calon anggota legislatif yang mengalami stress akibat perolehan suaranya tak sesuai dengan harapan ataupun targetnya.

Bila sebelumnya mereka tampak 'jaim' maka sekarang yang tampak malah beragam perilaku aneh. Dan beragam cerita lucu pun mulai beredar. Entah benar atau hanya kabar burung, dikatakan ada para caleg yang menarik kembali sumbangannyaa, misalnya yang berupa karpet untuk masjid, sampai penerangan/ tiang listrik. Ada juga yang berubah menjadi pemurung atau malah menjadi anarkis menganiaya kerabatnya sampai yang bunuh diri disebuah gubuk sawah.

Tak pasti apa penyebabnya, namun diduga semua "perilaku aneh" itu timbul akibat para caleg tersebut tak siap menerima kekalahan. Sebagian lain karena kehilangan harta benda yang telah dipertaruhkan demi keterpilihannya. Walaupun sebagain besar masih dalam tahap dini, yaitu tahap penyesuaian dengan keadaan/ penyangkalan dan belum sampai pada gangguan jiwa.

Sesungguhnya hal ini tak perlu terjadi, bila setiap caleg memahami konsekuensi-konsekuensi yang bakal mereka hadapi keteka memutuskan menjadi Caleg: bagaimana bila mereka menang, dan bagaimana jika kalah.

Sayangnya, kelihatannya para Caleg tersebut hanya membayangkan kemudahan dan kenikmatan yang akan mereka terima bila berhasil. Mereka yang melakukan "politik uang" yang dikemas dalam berbagai cara yang manis, yakin bahwa semua itu akan mampu 'membeli' suara dan pada gilirannya akan mampu mengembalikan modal besar yang telah mereka keluarkan. Mereka lupa, bahwa masyarakat pemilih sudah amat hafal dengan kalimat: " terima uangnya/sembakonya .. jangan pilih partainya/orangnya!!!"

Sungguh miris melihat keadaan para Caleg gagal pada Pemilu 2009 tersebut.
Namun lebih miris lagi bila rakyat harus memiliki wakil yang bermental lembek dan tak berintegritas seperti itu.

1 comment: